Berbicara Samarinda, pasti tidak terlepas dari pemikiran kita sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Apa yang terlintas dipikiran Anda, ketika berbicara Kota Samarinda?

"Pernah ke Samarinda gak?". 
.."Emmm.. Yang ada Islamic Center itu kan? Yang ada Sungai Mahakamnya kan?"..

Ya, Samarinda mempunyai potensi besar untuk pariwisata. Banyak memang, hanya saja tidak beberapa orang mengetahui bahwa Samarinda memiliki potensi untuk ini. Sungai Mahakam, Islamic Center, Tepian? Yap, mungkin itu yang terpikirkan jika berbicara objek wisata di Samarinda. Namun, itu hanya sebagian dari beberapa tempat pariwisata lain. Kota yang berpenduduk terbesar di Kalimantan ini, memiliki beberapa objek wisata yang menjadi andalan dan sering dikunjungi wisatawan lokal. Mulai dari wisata alam, budaya, dan religi. Berikut paparan yang mungkin bisa menjadi refrensi untuk berkunjung ke Samarinda.


Air Terjun Tanah Merah

Penampakan air terjun tanah merah

Air terjun Tanah Merah, tepatnya berada di dusun Purwosari, Samarinda Utara. Jaraknya sekitar 16 km dari kota. Bisa menjadi tempat wisata alam pertama, yang bisa Anda kunjungi bersama keluarga. Dilengkapi rumah pendopo, tempat berteduh dengan pohon sebagai peneduhnya. Area parkir kendaraan yang luas, terbuka, tempat pemandian, dan beberapa stand warung jajanan disana ketika suntuk. Untuk mencapai obyek wisata ini, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat. Ini bisa menjadi alternatif pertama Anda.


Air terjun Berambai

Penampakan air terjun berambai

Bisa dibilang merupakan yang tertinggi dan terbesar di Samarinda. Dengan tinggi sekitar 10 meter. Lokasi berada di Jl. Batu Besaung RT. 58 Kelurahan Sempaja Kecamatan Samarinda Utara sekitar 15 KM dari pusat Kota. Biasa di gunakan untuk anak-anak sekolah melakukan kemah, mahasiswa atau para petualang. Karena lokasi memang masuk ke pedalaman.


Air Terjun Pinang Seribu 

Penampakan air terjun pinang seribu

Air Terjun Pinang Seribu, merupakan objek wisata alam di Samarinda yang mungkin masih jarang dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun asing. Terletak di kelurahan Sempaja Utara, kecamatan Samarinda Utara, untuk masuk ke daerah wisata ini biasanya pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp 2.500. Sekarang, akses jalan menuju air terjun ini sudah cukup baik.



Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS)

Pintu masuk KRUS

Kebun Raya Unmul Samarunda atau biasa dikenal dengan KRUS, merupakan tempat wisata yang di minati seluruh kalangan masyarakat. Alasannya, karena memadukan rekreasi dengan pendidikan seputar alam dan lingkungan yang membantu memperluas wawasan anak-anak. Sehingga tak mengapa orang tua membawa anak-anak mereka ke tempat ini. Selain alasan untuk berkumpul bersama keluarga juga tentunya. Diantara fasilitasnya yaitu terdapat atraksi danau alam, kebun binatang dan panggung hiburan. Wisata ini mengatasnamakan sebuah Universitas di kota Samarinda, Luas Keseluruhan Kebun Raya Unmul Samarinda yaitu seluas 300 Hektar.


Penangkaran buaya makroman

Suasana penangkaran buaya

tugu penangkaran buaya makroman

Sebuah objek wisata alam yang menarik, Penangkaran buaya makroman. Terletak di Desa pulau atas, kelurahan makroman, kecamatan palaran. Jaraknya sekitar 14km dari pusat kota, Samarinda. Tempat ini dapat anda tempuh dengan menggunakan kendaraan beroda dua ataupun kendaraan roda empat. Terdapat beberapa jenis buaya tentunya. berkurangnya populasi buaya di alam liar, merupakan salah satu tujuannya untuk melestarikan.


Desa Budaya Pampang

Aksi desa budaya pampang

Penampilan tari 

Desa Pampang adalah sebuah desa budaya yang terletak di Sungai Siring, kota Samarinda, Kalimantan Timur dan menjadi objek wisata unggulan kota Samarinda. Pemerintah setempat merasa antusias bahwa desa budaya ini memiliki kegiatan positif yang dapat menjadi sebuah aset wisata unggulan baik di tingkat lokal maupun mancanegara. Untuk menikmati wisata ini, wisatawan bisa mengunjungi Desa Budaya Pampang yang berjarak sekitar 20 km dari pusat kota. Pampang akan menampilkan atraksi budayanya dari suku Dayak Kenyah pada hari minggu.



Citra Niaga 

Penampakan citra niaga


toko souvenir & oleh-oleh samarinda

Suasana citra niaga sore hari

Kawasan pusat perbelanjaan Citra Niaga Samarinda dulunya sebagai ikon pusat belanja di kota Tepian, namun seiring perjalanan waktu kawasan itu semakin redup karena banyak bermunculan tempat perbelanjaan yang representatif seperti mall. Tetapi jangan khawatir, disinilah pusat perbelanjaan dimana kalian bisa memperoleh banyak ukiran souvenir khas kota Samarinda.

Produk budaya dari Samarinda berupa ukir-ukiran dan pernak-pernik lainnya yang bisa didapatkan di Citra Niaga. Samarinda juga mempunyai produk tekstil yang bernama Sarung Samarinda dan Batik Ampiek, batik yang bermotif ukiran Dayak.


Islamic Center Samarinda

Suasana malam hari

Islamic center (depan)

Suasana siang hari
Halaman masuk depan



Kalau ini tidak usah ditanya lagi. Masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara ini, terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur,Indonesia,. Dengan latar depan berupa tepian sungai Mahakam, masjid ini memiliki menara dan kubah besar yang berdiri tegak.

Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi. Lantai dasar masjid, seluas 10.270 meter persegi dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi. Lokasi ini sebelumnya merupakan lahan bekas areal penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Bangunan masjid ini memiliki 7 menara dimana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna asmaul husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Menara utama itu terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid, jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih.



Pura Jagat Hita Karana
Penampakan dalam 


Pura Jagat Hita Karana, merupakan tempat yang digunakan sebagai tempat ibadah umat Hindu.
Terletak di Jalan Sentosa. Sejarah awal rencana pembangunan 1980 oleh 20 orang dari prajurit anggota polisi angkatan 1966, selesai pembangunan Pura 1985 dan di resmikan oleh pendeta Bali 5 Oktober 1985, Pura Jagat Hita Karana pernah mengalami 3 kali renovasi.

Struktur Pura Jagar Hita Karana ini terbagi menjadi 3 bagian, bagian atas adalah utama Mandala (untuk kegiatan agama), bagian kedua adalah Madya Mandala (sekolah, sanggar tari, dan latihan musik), dan bagian ketiga Nista Mandala (untuk tempat parkir, sekretariat, tempat hiburan, dan perpusatakaan).



Vihara Eka Dharma Manggala


Tampak depan

Vihara Eka Dharma Manggala, merupakan tempat ibadah bagi yang beragama Buddha. Dengan desain bangunan yang lumayan megah, tempatnya yang sejuk dan tenang, menjadikan unggulan tempat ini. Terletak di Jalan Sebulus Salam RT.30 RW.12 Samarinda. Di tempat Ibadah ini memiliki banyak peraturan , seperti pada pintu masuk tempat ibadah yang berbeda untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Untuk laki-laki pintu masuknya terdapat pada pintu bagian sebelah kanan dan untuk peremuan terdapat pada pintu bagian sebelah kanan. Dan untuk keluar setelah ibadah pun juga seperti itu. Tempat ibadah ini memiliki 3 lantai atau tingkat.


Kelenteng Thien Le Kong

Kelenteng Thien Le Kong

Kelenteng Thien Ie Kong, terletak di Jl. Yos Sudarso sebrangan dengan pelabuhan di Samarinda. Sejak jaman penjajahan Belanda termasuk menjadi salah satu Cagar Budaya Kaltim yang perlu dilestarikan karena telah berusia sekitar 107 tahun. Bangunan yang berdiri sejak tahun 1905 tersebut masih berdiri kokoh walaupun pernah hampir terkena bom Jepang yang dijatuhkan untuk menghancurkan pabrik pengolahan minyak goreng yang berada dibelakang kelenteng.

Mungkin objek pariwisata di atas bisa menjadi refrensi untuk Anda kunjungi, Semoga bermanfaat.